Saturday, November 25, 2017

Cerita Eksibisionis Lona 2 : Orang Tua yang Beruntung



Cerita Eksibisionis Lona 2 : Orang Tua yang Beruntung

 Muka Lona bersemu merah. Pertama karena barusan handuknya tanpa sengaja melorot. Kedua karena matanya, entah kenapa, tertuju ke bagian bawah celana ayah mertuanya. Di situ tampaknya ada sesuatu yang melengkung yang mengingatkan Lona pada celana suaminya di malam setelah pernikahan: suaminya ngaceng sebelum dia memberikan blowjob. Tapi ini kelihatannya lebih besar dari punya suaminya. Permukaan kainnya naik, seperti membentuk kurva yang tinggi.

Hah? Bapak kok bawah celananya berdiri ya? Apa karena barusan handukku lepas? pikirnya.

Tiba-tiba muncul rasa yang aneh. Entah dari mana datangnya, dada Lona seperti berdesir. Pikiran bahwa mungkin ayah mertuanya ngaceng karena suka melihat tubuhnya membuat Lona senang. Dan dia jadi penasaran apakah bagian bawah celana itu benar-benar berdiri karena ngaceng atau bukan. Kalau ya, apakah sebesar milik suaminya? Atau bahkan lebih besar?

Haah..? Kok makin membesar gitu ya?

Tanpa disadari Lona tangan Pak Komo perlahan meraba pahanya. Dielus-elusnya dengan sangat pelan. Berani sekali orang tua ini! Dia sendiri juga sebetulnya nekat saja. Mungkin karena melihat tatapan nanar menantunya ke arah kemaluannya yang membesar dia pikir inilah kesempatannya untuk bisa sekadar meraba-rabanya. Meskipun jauh di dalam hatinya dia ingin betul menyetubuhi tubuh istri putranya itu, tapi saat ini dia hanya ingin menikmati sentuhan jemari Lona sekaligus melihat tubuhnya dan menyentuh kulit lembutnya.

Jemari Pak Komo pindah ke lengan Lona. Dia merabnya dengan buku-buku jemarinya lalu dengan punggung jari-jarinya yang keriput. Lembut sekali. dilihat wajah menantunya. Masih merah dan bermimik penasaran dengan mata yang agak melotot. Melihatnya seperti itu dia mengumpulkan keberanian kemudian berkata “Kenapa, nduk? Kok jadi bengong?”

“Eh? Oh, gak papa, Pak,” jawab Lona kaget. Dia memandang wajah mertuanya dengan bingung. Saat itu tangan Pak Komo sudah di atas sprei lagi.

“Buka aja, nduk, kalo mau lihat.”

“Heeh? Maksudnya Bapak?”

“Daripada penasaran, yang di itu dibuka aja.. Hehehe..”

BREET! Terdengar suara seperti kain yang dengan cepat dibuka paksa.

“Haah?” Mata Lona langsung kembali ke kemaluan ayah mertuanya. Tenggorokannya menelan ludah.

Rupanya si mertua sudah membuka celananya sendiri. Dan begitu Lona menengok ke bawah tubuh Pak Komo tampaklah suatu benda yang berdiri.

Kontol. Bisik Lona dalam hati. Dia tahu itu adalah penis. Tapi saking terkejutnya dia jadi terpaku di tempat. Duduk bersimpuh di kasur pengantinnya, dia tidak sadar kalau tangan kanan yang menahan bagian atas handuknya perlahan turun sehingga lipatan kain itu terlepas. Dan dua daging besar yang montok mencuat keluar dengan sendirinya.

“Gede bangeet..” bisik Lona.

“Apa kamu bilang, nduk?” tanya Pak Komo terkekeh. Kelihatannya si menantu sudah mulai tergoda.

“Itu, Pak.. Heeh?” Lona tersadar dengan malu.

“Kalo mau kamu boleh lihat lebih dekat lhoo, nduk..”

Gila apa? Masa aku melihat penis punya mertuaku sendiri sih? batin Lona. Tapi, ya ampuun besar bangeeet.

Lona sadar betul dirinya masih perawan. Belum pernah berhubungan seks sama sekali kecuali seks tanpa penetrasi dan tanpa telanjang dengan suaminya. Tapi dia suka menghisap kelamin lelaki. Kelamin suaminya, Dony. Dia suka penis. Dan dia tidak puas meskipun si suami orgasme karena hisapannya. Dia tidak puas karena tidak melakukan seks seperti suami istri pada umumnya. Dia tidak puas karena kontol suaminya biasa-biasa saja. Terlalu biasa malah.

Yang ini gede.. Lebih panjang.. Tebal.. GLEK.

Pak Komo tahu ini adalah kesempatan emas. Kapan lagi dia bisa merasakan mulut menantu cantiknya?

“Ayoo, nduk..” bujuknya sambil mengelus-elus pinggul dan pantat yang sedikit terbalut handuk.

Lona kembali menoleh ke mertuanya dan sadar dirinya sudah setengah telanjang. Dia langsung berusaha membetulkan posisi handuknya dengan malu. “Hah, sejak kapan…

“.. Udah gak usah dipake lagi handuknya, nduk. Keburu tidur nih..”

Dia menoleh dengan cepat ke kontol Pak Komo. Dadanya kembali berdesir aneh. Dan ada bisikan dari pikiran kotornya yang menyuruhnya untuk mendekat ke kontol itu dan menyentuhnya.

“Haah.. Sialan.”

********



 Alona beringsut ke selangkangan ayah suaminya. Dibiarkannya handuk putihnya melorot meninggalkan tubuhnya. Perempuan itu sekarang telanjang. Tepat di depan mertuanya. Entah dia tak peduli kalau tubuhnya dilihat lelaki lain selain suaminya atau memang dia suka telanjang dan dilihat orang lain, dia masa bodoh. Yang penting rasa penasarannya bisa terobati sesuai harapannya.

Lona berlutut dan meringkuk. Kedua lututnya menempel dengan tulang belakang yang merunduk melengkung dan pantat yang menungging. Siku tangannya di atas kasur. Wajahnya di tengah pangkal paha tempat tumbuhnya kontol terbesar yang pernah dilihatnya.

Bentuknya memang lebih besar dari punya suaminya. Berwarna pucat kemerahan. Tebal dan gendut dengan satu urat bercabang di satu sisi. Kepalanya yang besar mengerucut aneh. Panjangnya lebih dari kontol biasa. Panjangnya tidak berlebihan tapi menggoda mata wanita. Lona suka ini dan ingin memegangnya.

“Gimana, nduk? Kamu suka?”

Lona mendegar pertanyaan mesum itu. Dia tahu itu kontol mertuanya. Mertua yang baik dan sopan. Yang menghormati Lona sebagai perempuan dan istri putra bungsunya. Dan dia juga tahu yang bertanya tadi adalah mertuanya, si pemilik kontol gendut itu.

“Iyaah..”

“Apa, nduk? Yang jelas dong…”

“Iyaah Lona suka..” jawab menantu Pak Komo sambil mengangguk dan tetap menatap kontol.

Woow dia sukaa.. Menantuku suka kontolku. Hehehee.. Girang Pak komo dalam hati. Dia tak menyangka ternyata istri anaknya suka kontol dan mau melihat kontolnya dari dekat. Apakah dia suka seks juga?

“Kalo suka pegang aja, nduk. Kalo suka disayang-sayang biar tambah gede.. Hehehe..”

Bola mata Lona menatap mata tua mertuanya. Tatapannya galak seolah mengancam. Pak Komo tersenyum jengah, seperti ketakutan.

Lona kembali memusatkan perhatiannya ke kontol di depan mukanya dan menggerakkan tangan kanannya. Menyentuh kontol Pak Komo dengan mengelusnya. Pelan… Pelan… Jemarinya yang panjang lentik mulai menggenggam batang dagingnya tapi tidak cukup karena saking tebalnya. Rasanya seakan memegang kaleng permen. Lalu tangan kirinya mencoba mencoba menggenggam pangkal kontol itu dengan tangan kanan naik ke puncak batangnya. Dua tangan satu kontol besar, pikirnya.

Kemudian tangan kanannya dilepas dan Lona mendekatkan hidungnya yang mancung. Diendus-endusnya seperti kucing betina mengendus makanan. Bagi Lona baunya jantan sekali dan menimbulkan selera libido wanita. Memang amis dan aneh tapi begitulah bau kelamin. Lona memperhatikan sepertinya kontol bapak suaminya ini berkeringat dan berkedut pelan seolah minta dilayani lebih lanjut.

Betul saja. Jemari kiri Lona mengocok daging segar itu perlahan. Ke atas ke bawah. Rasanya licin berminyak. Dan dia tiba-tiba ingat kalau jari-jarinya baru saja ditaruh minyak telon untuk memijati mertuanya. Maka terciumlah seketika bau minyak telon. Kontol itu pun makin berkedut seiring kocokan Lona.

Mendadak jemari cantik Lona berhenti. Dia tak sengaja melihat cincin emas yang melingkari jari manisnya itu. Cincin pernikahannya. Pernikahan suci yang baru berjalan kurang lebih dua minggu. Pernikahannya dengan Dony Sutomo anak dari sang pemilik kontol. Kontol yang sedang dikocokinya dengan sadar dan rela.

Pikiran kotor Lona kemudian berbisik mengingatkannya betapa tidak bahagianya pernikahannya yang sekarang. Ditinggal pergi jauh. Hanya seminggu di rumah. Tanpa malam pertama. Tanpa seks. Dadanya menjadi sakit. Bergetar terluka mengingat suaminya. Dan luka itu semakin melebar dan menguarkan kebencian semu. Pikiran kotor itu juga menyiratkan, jangan sampai suaminya nanti pulang ke rumah tidak sesuai janji. Kalau sampai telat pulang maka dendam akan menusuk dada itu.

Akhirnya air mata berlinang di matanya. Dia memejamkannya. Tidak ingin dilihat si empunya kontol yang tak lain dan tak bukan adalah ayah dari suaminya. Tentu saja si kontol dan pemiliknya tidak tahu kalau si perempuan muda menangis karena si pemilik itu matanya meram menikmati.

Pak Komo hanya bisa menengadahkan wajah dan membuka mulut. Memikirkan betapa amat beruntung dirinya hari ini. Bisa melihat istri anaknya telanjang bulat dan menikmati kocokan lembut pada penis besarnya. Lenguhan pelan keluar dari mulutnya dengan suara seperti kakek-kakek penyakitan. Makin lama suara si kakek makin panjang dan melengking karena kocokan menantunya semakin intens.

Clekk.. clek.. clekklek.. clklek.. clek.. Suara kocokan basah pada kontol Pak Komo.

Lona, sambil memperhatikan cincin nikah di jemari kirinya, mengocok-ngocok kontol mertuanya dengan kencang. Terus.. Terus.. tambah kencang. Dia seperti geram. Cincin itu terlihat berminyak dan berkilau di jari manisnya. Membuat nafsunya makin naik.

Clekk.. clek.. cleklek.. clklek.. clek.. cleek..

“Aah.. ah.. aahh, nduuk…” bapak mertua Lona melenguh.

“Terus nduk.. Terus… Aakh..”.

Clekclekclekclekclekclek…

Maafkan aku, mas.. Maafkan istrimu ini.. batin Lona menderita. Aku ga kuat lagi, mas…

“CUUHH!” Tiba-tiba Lona meludah.

“CUHH.. CUHH!” Lona menyemprotkan ludahnya lagi.

“Krcshkkhh…” Lona menarik ludah dari tenggorokannya yang paling dalam.

“Kkrshkkhh.. Cuuhh..” Dan segumpal ludah yang besar pun muncrat keluar dari bibirnya yang tipis. Menempel berhamburan pada permukaan kulit batang kontol ayah mertuanya.

Gilaaa.. Rupanya kamu perempuan yang suka melakukan hal menjijikkan seperti itu yaa menantuku.. kata mertua Lona dalam hati, kaget tapi senang.

 Kamu jahat, mas.. Jahat banget sih udah ninggalin istrimu yang baru aja kamu nikahi.. batin Lona, memandangi bergumpal-gumpal liur yang menempel di kontol itu. Tebal dan berbusa. Bahkan sampai menyebar ke bawah perut dan selangkangan mertuanya.

Maafkan aku, mas.. Sekali ini saja.. Bisiknya lirih seraya menundukkan kepala. Poni rambut pendeknya berjatuhan.

Aku sayang kamu…

Dan mendaratlah bibir manis Alona di kepala kontol bapak suaminya. Lidahnya menempel di sana.

********



Komo Sutomo tersentak kaget. Dia membuka matanya dan harapannya tercapai. “Oo.. Oohh.. Akh.. Akhh...” dia mendesah kegelian.

Lona punya lidah yang panjang sekali. Ujungnya meruncing dan bergoyang-goyang dengan licinnya di kepala kontol si bapak mertua. Melingkar-lingkar dan melecuti ujungnya yang berlubang mungil. Jemari Lona yang bercincin nikah tak lupa mengocoknya; kali ini dengan pelan tapi intens. Kepalanya sampai miring ke kanan dan kiri. Benar-benar menikmati yang dilakukannya.

Desir aneh kembali menjamah dalam dadanya. Membuat suatu ruang di dalam bawah perutnya terasa mulas. Dia sange. Ingin yang lebih dari sekadar menjilati kepala penis. Lupa sudah dirinya akan suaminya yang telah tega meninggalkannya demi pekerjaan. Meninggalkannya berdua saja dengan ayah mertuanya yang tua renta. Bahkan meninggalkannya untuk menjilat-jilat kontol si orang tua sambil bertelanjang bulat.

Biar tua tapi kontolnya muda. Gak seperti punyamu, mas.. kata Lona dalam hati.

Lidah Lona kemudian menjulur ke bawah. Ke batang daging kontol itu. Melata di permukaan kulitnya. Menyapu sisi-sisi kontol dari bawah ke atas. Air liur yang menempel berserakan di batangnya juga ikut tersapu. Menginggalkan jejak-jejak basah berlendir. Si kontol berkedut-kedut.

Enak sekali, mas.. Enak.. Aku suka ini..

Bapak mertua Lona senang sekali bukan main. Dari pandangannya dia menyaksikan betapa sexy menantunya ketika sedang menjilati kontolnya. Wajah ayu Lona kelihatan binal saat memiring-miringkan kepala sambil mengeluarkan lidah. Lidah itu merah muda dan mengkilap menari-nari di ujung kepala dan batang tebal kemaluannya. Terdengar juga suara napas Lona yang agak tersengal. Pak Komo tahu menantunya ini menikmati yang dilakukannya. Tanpa paksaan. Karena memang dia suka.

Pandangan mesum Pak Komo berpindah ke tubuh Lona yang telanjang bulat berwarna hitam manis berkilat. Keringat dingin membuat tubuh sintal itu berminyak dan terlihat sexy. Mungkin karena terlalu bernafsu dan belum mandi menjadikan kulit menantunya mengeluarkan keringat. Buah dadanya menggantung dan bergoyang-goyang dengan indahnya. Pantat bulatnya di belakang mencuat tinggi seolah menantang si pemilik penis.

“Nduuk.. Lidahmu enak sekali.. Oohh.. Sshh..” desah Pak Komo keenakan.

Lona mendengar desahan itu dan senang mengetahui kalau mertuanya keenakan. Dijilatinya terus kontol itu. Terus dan terus. Sampai mulutnya berlimpah leleran air liur.

“Aaakh.. Ssshhsh.. Coba dihisap dong, nduk..”

Lona berhenti dan menatap mertuanya. “Hmm? Apaaa?” tanyanya dengan menggoda lalu melanjutkan lagi tarian lidahnya.

“Diisep nduk.. Dikulum. Akh.. Ooh.. Sialaan..” Pak Komo kegelian.

Lona berhenti lagi. Dia ludahi kontol itu dan mulutnya membuka. Memasukkan ujung kontol ke dalamnya dan menghisap.

Sssluuurrp….

“Anjiiing.. Akh.. Ugh.. Ugh..” ayah mertua Lona merasakan kontolnya ngilu bukan main. Kakinya kelojotan.

Awalnya mulut menantunya hanya diam, menyembunyikan kepala kontolnya. Nafas nya berderu. Beberapa detik kemudian mulut itu semakin turun ke bawah. Dalam.. Dalam.. Lona berusaha memasukkan batang itu sampai pangkalnya. Tapi rupanya cuma bisa setengahnya. Lalu dia diam lagi. Seperti mencoba mengambil nafas untuk melanjutkan hisapan perdananya yang terdalam. Setelah itu rahangnya ditarik dari kontol gendut itu. Terlepas dari mulut manisnya.

“PUAAH! Hah.. hah.. hah..” Lona tampak tersengal-sengal. “Fuuuhh..”

“Kenapa nduk..? Capek yaa?”

Lona mendongak dan menatap ayah mertuanya dengan jutek. Tangannya lalu bergerak memegang celana Pak Komo yang masih melingkar di paha dan membukanya paksa. “Biar nyaman,” ujarnya sambil membuang celana pendek kucel itu entah kemana.

Lona betul-betul menikmati ini. Fakta bahwa dirinya sedang telanjang bulat di depan selangkangan orang tua suaminya dan melihat kelamin gendut itu membuatnya bergairah amat sangat. Dia sadar dia masih perawan. Kemaluannya yang sudah tidak mens masih suci dan hanya untuk suaminya ketika dia pulang nanti. Dan Lona ingin mempertahankan hal itu. Meskipun untuk mulut dia tak bisa menjaganya. Maka, di saat suaminya dengan tega meninggalkannya, inilah moment yang tepat untuk kembali memuaskan mulut, bibir, dan lidahnya.

Tentu saja dia tahu dia salah. Dia adalah seorang istri dari suami yang sedang mencari nafkah di tempat yang sangat jauh. Dan sekarang dia sedang memuaskan birahi mulutnya akan kontol selain punya suaminya. Kontol siapapun selain kontol suaminya saja tidak boleh. Apalagi ini kontol mertuanya sendiri. Ayah dari suaminya. Calon kakek dari calon anaknya nanti.

Inilah akibatnya kalau masih perawan setelah menikah, pikirnya dalam hati.

Gara-gara mens. Habis mens dia malah pergi. Huuh..

“Nduuk.. Kok malah bengong, nduk?” tanya Pak Komo dengan senyum mesum menjijikkan.

“Heeh? Hmm.. Gak papa..”

“Jangan diliatin aja, nduk, kontolnya. Sayang tauu.. Hahaa,” bujuk mertua Lona.

 Lona masih memperhatikan kontol mertuanya itu. Sepertinya tingkat kebasahan air liurnya yang menempel di daging tebal berurat itu mulai berkurang. Dia mencoba mengambil nafas.

“Haah fuuuh.. Haah fuuuh.. Haap.”

Segera saja mulut Lona kembali beraksi. Kali ini tidak diam di helm kontol itu. Tapi mulai di gerakkan naik turun pelan. Sehingga setengah kontol itu bisa perlahan dilewati. Mulutnya mengulum batang kontol itu dengan luwes.

“Ssluurp.. slurpp.. haap.. sslrruuup.. hmmph.. hmmph.. puaah.. sshssh..”

“Aaakhkh.. Gilaa kamu, nduk.. Nikmat banget mulutmu..” lenguh mertua Lona. Kontolnya terasa basah sekali. Seperti disiram air yang kental. Ditambah kocokan tangan kanan dan mulut membuat kontol besarnya terasa seperti mempenetrasi vagina. Vagina pengantin perawan.

Timbul pikiran untuk memerawani istri putranya itu. Pak Komo tahu mereka berdua hanya melakukan seks tanpa penetrasi karena Dony pernah curhat kalau Lona sedang mens. Dia juga sering mencuri dengar di depan pintu kamar pengantin mereka setiap tengah malam. Yang terdengar dari balik pintu hanyalah suara orang sedang berciuman dan menghisap, plus desahan tegang.

Kasihan sekali istrimu, nak.. Apa aku saja yang menggantikan dirimu?

Ayah Dony terus mengamati pelayanan blowjob yang diberikan menantunya sambil mendesah keenakan. Kepala Lona masih naik turun dengan lembut pada kontolnya. Seolah takkan berhenti menghisap kalau tidak disuruh. Rambut polwan bopnya berantakan. Helai-helainya berloncatan kesana kemari. Cantik sekali. Sampai akhirnya Pak Komo tak sengaja melirik ke samping bantalnya: ada handphone. Milik Lona, tentunya.


Muncul ide baru di kepala si orang tua.


7 comments:

  1. QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE

    ReplyDelete
  2. Selamat Pagi Para Penggemar Poker Online & Dominoqq Online
    ----------------------------------------------------**
    Hot Promo Di www.sahabatpk.com Hingga 0.5%
    Promo Referral Hingga 15% ( Seumur hidup )
    ----------------------------------------------------**
    Yuk Tingkatkan Terus TurnOver Anda, Raih Bonus Tanpa Batas Setiap Minggunnya Hanya Ada Di Sahabatpk,com
    ----------------------------------------------------**
    Kami menyediakan 8 GAME Dalam 1 USER ID :
    Poker
    Capsa susun
    DominoQ
    AduQ
    BandarQ
    Bandar poker
    Sakong Online
    Bandar66 ( NEW )
    ----------------------------------------------------**
    - Cukup 1 User ID dapat bermain 8 Game
    - Minimal DEPO & WD Hanya Rp.20.000,-
    - Kami Support 5 Bank :
    BCA
    MANDIRI
    BNI
    BRI
    DANAMON
    -----------------------------------------------**
    LINK ALTERNATIF :
    www.Sahabatpk.com
    www.Sahabatpk.net
    ------------------------------------------**
    Untuk Link Pendaftaran KLIK : www.sahabatpk.com

    ReplyDelete

  3. Cari Situs Judi Online yang fair ?
    No BOT-No ADMIN 100% FAIRPLAY PLAYER vs PLAYER
    Solusinya hnya di NAGAQQ AGEN BANDARQ TERBAIK TERPERCAYA
    Bonus Refferal 20%
    Bonus Turn Over 0,5%
    Hanya dengan nominal deposit 15ribu sudah bisa bermain 4 game
    Dan raih jackpot puluhan sampai ratusan juta setiap harinya..
    WHATSAPP : +855967014811
    PIN BB : 2B209F68

    ReplyDelete
  4. Cari Situs Judi Online yang fair ?
    No BOT - No ADMIN dan murni PLAYER vs PLAYER
    Solusinya hnya di sahabatpoker AGEN DOMINO TERPERCAYA
    Bonus Refferal 15%
    Bonus Turn Over 0,5%
    Hanya dengan nominal deposit 20ribu sudah bisa bermain 8 game
    Dan raih jackpot puluhan sampai ratusan juta setiap harinya..
    Livechat : www*sahabatkartu*biz
    W.A : +85581734028
    PIN BB : 2BCDBEE2

    ReplyDelete
  5. Kunjungi SLOTDOMINO sekarang juga !!
    Promo besar - besaran telah hadir untuk anda semua
    buruan daftar !! mainkan GAME 8 jenisnya dan dapatkan BONUS nya
    akses link : www.Slotdomino.Com
    W.A : +6285974599065
    PIN BB : 2BE2DD7E
    PIN BB : DBFDDEFE

    SLOTDOMINO | AGEN DOMINO 99 | JUDI DOMINO 99 | DOMINO 99 ONLINE | KOMUNITAS DOMINO TERBESAR DI ASIA

    ReplyDelete
  6. Salam SahabatQQ...
    Kami dari Sahabat9988,net mengajak anda untuk bermain bersama kami. Dan kami juga akan memberikan beberapa promo terbaik kami spesial hanya untuk anda.
    www.sahabat9988,net

    - MINIMAL DEPOSIT Rp 20.000,-
    - BONUS TO ( TURN OVER ) 0.3% ( 5 HARI SEKALI )
    - REFERRAL UP TO 15 % SETIAP KEMENANGAN ^^
    - BONUS EKSTRA REFFERAL 5 % ( 1 BULAN SEKALI )

    Kami Menjamin Tanpa ada kecurangan, 100% Pleyer vs Player.

    ReplyDelete

Mencoba Sex Dengan Singa

Namaku Sisilia, panggilanku Lia namun banyak juga yang menyapaku Sisilia. Kuingin cerita seks soal pengalaman seks dewasaku yang belom t...